Siapa sih yang gak kenal buah duku. Buah yang mirip seperti kelengkeng ini memiliki nama latin Lansium Domesticum Corr , berasal dari tanaman berkayu yang hidup menahun. Ya, memang menahun karena pohon ini hanya berbuah setahun sekali dan pertumbuhannya dapat dikatakan cukup lama.
Di Indonesia, sentra buah duku tersebar luas baik di wilayah Sumatera maupun Jawa. Ada beberapa jenis duku yang dibudidayakan, antara lain Condet, Kalikajar, Komering, dan Metesih. Dan sampai saat ini saya gak tahu gimana cara bedain masing-masing varietas, yang saya tahu hanya duku Palembang yang terpampang di papan penjual duku dengan harga bandrol per kg sekitar Rp 7.000 - Rp 12.000 , tergantung bagus atau tidaknya kondisi duku, hehehe.
Oiya, anehnya lagi duku selalu berbuah disaat musim penghujan loh, kebayang tuh petani duku manjatin pohon disaat hujan dan petir (makanya kalau nawar duku jangan kelewatan, perjuangannya berat coy).
Buah ini ternyata memiliki banyak khasiat loh, antara lain duku mengandung fosfor yang baik untuk kekuatan gigi. Batang pohonnya dapat dijadikan papan tempat tinggal, bijinya jika diolah dapat mengobati penyakit cacingan, diare dan menurunkan demam. Selain itu dengan kulit buah duku jika dibakar dapat digunakan sebagai pengganti obat nyamuk, yaa karena nyamuk langsung keok nyium kulit duku.
Jadi tunggu apalagi? Mulailah mengkonsumsi duku, selain murah ternyata begitu banyak manfaatnya bagi tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar